Gagal Audit ISO? Jangan Panik, Ini Solusinya!

Kita mengilustrasikan seperti: Tim Anda telah bekerja keras berbulan-bulan, menyusun dokumen, melatih karyawan, dan mempersiapkan segala sesuatunya. Auditor ISO datang, menghabiskan beberapa hari di perusahaan Anda, dan kemudian… datanglah kabar yang mengecewakan. Anda “gagal” audit.

Perasaan campur aduk pasti menyergap: malu, frustrasi, khawatir, dan yang paling besar adalah pertanyaan, “Sekarang harus apa?”

Ambil napas dalam-dalam. Berhenti sejenak.

Pertama-tama, mari kita luruskan persepsi yang keliru. Dalam dunia audit ISO, istilah “gagal” sebenarnya tidak terlalu tepat. Yang ada adalah “Temuan Ketidaksesuaian” (Non-Conformity) atau “Observasi”. Ini bukan akhir dari segalanya, melainkan titik awal untuk perbaikan yang lebih kuat.

Jadi, jangan panik. Kegagalan hari ini adalah fondasi kesuksesan sertifikasi besok. Berikut adalah langkah-langkah konkret yang perlu Anda lakukan.

Langkah 1: Tangani Reaksi Emosional, Lalu Bangun Mindset yang Tepat

Beri ruang bagi tim untuk kecewa, tetapi jangan larut. Sebagai pemimpin, ubah narasinya dari “Kita gagal” menjadi “Kita mendapatkan petunjuk berharga untuk menjadi lebih baik.”

Auditor bukanlah musuh. Mereka adalah “dokter” yang membantu mendiagnosis kelemahan sistem manajemen Anda. Temuan mereka adalah resep untuk kesehatan organisasi jangka panjang.

.

Langkah 2: Dekonstruksi Laporan Audit – Pahami Akar Masalahnya

Jangan hanya membaca kesimpulannya. Ambil laporan audit dan duduklah bersama tim inti. Analisis setiap temuan ketidaksesuaian dengan kepala dingin. Ajukan pertanyaan-pertanyaan kritis:

  • Apa yang sebenarnya terjadi? (Misalnya: “Prosedur pengendalian dokumen tidak diikuti untuk 3 dari 5 dokumen yang diperiksa.”)
  • Mengapa ini terjadi? (Ini intinya! Apakah prosedurnya terlalu rumit? Apakah pelatihannya kurang? Atau ada budaya “nyleneh” yang sudah mengakar?)
  • Apa dampaknya terhadap bisnis? (Ini akan membantu motivasi. Misalnya, ketidaksesuaian dalam pengendalian produk cacat berarti berisiko kehilangan pelanggan dan uang.)

Contoh Kasus Nyata:

Sebuah percetakan “gagal” karena catatan kalibrasi mesin cutting-nya tidak lengkap. Alih-alih menyalahkan operator, mereka bertanya “mengapa?”. Ternyata, sistem pengingat kalibrasi tersimpan di file Excel yang mudah terlupakan. Solusinya? Mereka menerapkan sistem reminder otomatis di kalender digital bersama dan menempelkan stiker “Kalibrasi Selanjutnya: [Tanggal]” di setiap mesin. Sederhana, tapi sangat efektif.

Langkah 3: Rencanakan dan Eksekusi Tindakan Perbaikan yang “Pintar”

Setelah akar masalah ditemukan, saatnya bertindak. Gunakan pendekatan CAPA (Corrective and Preventive Action).

  1. Tindakan Korektif (Corrective Action): Memperbaiki masalah yang sudah terjadi. Dalam contoh percetakan di atas, itu berarti segera mengkalibrasi mesin yang tertinggal dan mencatatnya.
  2. Tindakan Pencegahan (Preventive Action): Mencegah masalah terulang kembali. Ini adalah bagian terpenting! Dalam contoh tadi, tindakan pencegahannya adalah menerapkan sistem reminder otomatis dan pelatihan singkat.

Pastikan tindakan perbaikan Anda SPESIFIK, TERUKUR, dan REALISTIS untuk diterapkan.

Jangan membuat prosedur baru yang justru lebih rumit dari masalahnya.

Langkah 4: Komunikasikan dan Libatkan Seluruh Tim

Kesalahan terbesar adalah menangani audit kegagalan hanya oleh segelintir orang di level manajemen. 

Sistem ISO adalah tentang budaya, dan budaya melibatkan semua orang.

Jelaskan kepada seluruh staf:

  1. Temuan apa yang didapat.
  2. Mengapa hal itu penting untuk diperbaiki.
  3. Apa peran mereka dalam tindakan perbaikan ini.
  4. Bagaimana perbaikan ini justru akan memudahkan pekerjaan mereka nanti.

Dengan melibatkan mereka, Anda membangun rasa memiliki dan mencegah resistensi terhadap perubahan.

Langkah 5: Manfaatkan Masa Tenggang (Grace Period) dengan Bijak

Biasanya, setelah audit, Anda diberikan waktu tertentu (misalnya 60 atau 90 hari) untuk menyelesaikan tindakan perbaikan. Jangan tunda! Manfaatkan periode ini sebaik-baiknya.

Buat timeline yang jelas, tentukan penanggung jawab untuk setiap aksi, dan lakukan pertemuan rutin (misalnya mingguan) untuk memantau progresnya. Kirim bukti perbaikan yang telah dilakukan kepada auditor sesuai tenggat waktu yang disepakati.

Kegagalan Audit Bisa Jadi Berkah Terselubung

Perusahaan yang langsung “lolos” sempurna di audit pertama kadang bisa terjebak dalam rasa puas diri. Sebaliknya, perusahaan yang melalui proses perbaikan ini justru sering kali keluar dengan sistem yang jauh lebih kokoh, dokumentasi yang lebih matang, dan tim yang lebih kompak.

Mereka dipaksa untuk melihat celah-celah kecil yang selama ini diabaikan tetapi berpotensi menjadi masalah besar di kemudian hari.

Jadi, jika Anda sedang berada dalam posisi ini, angkat dagu. Lihat temuan audit bukan sebagai cap kegagalan, melainkan sebagai peta harta karun yang menuntun Anda pada proses bisnis yang lebih efisien, berkualitas, dan tangguh.

Sekarang, ambil laporan itu, kumpulkan tim Anda, dan mulailah membangun fondasi yang lebih kuat. Kesuksesan sertifikasi ISO Anda hanya tinggal selangkah lagi!

Untuk informasi lebih lanjut atau bantuan dengan sertifikasi ISO, hubungi kami di:
  • Call Center: 082288303338
  • Email: marketing@isospace.id
  • Kontak: Kristina Saragi, 081268161778, kristina@isospace.id

Terima kasih telah membaca!

Avatar ADMIN 02

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Love